Si-Rotan (sihotang) Hatiku (rohakku)
mawar merah itu kini sudah berubah warna
akan tetapi sakit ini masih terasa jika tertusuk durinya
kulihat wajah kusam itu pada cermin persegi panjang setengah badan
aku semakin membenci bayangan semu pada cermin itu
seseorang yang membiarkan mawar merah itu berguguran
panas dingin seakan setengah bermimpi ketika melihat ada yang mendekatimu
tampar aku tampar aku sekuat hatimu
pastikan aku terbangun dari mimpiku ini
kenapa aku jadi tak rela seperti ini ???
ntah apa lagi gunanya diriku ini cemburu
apakah aku masih pantas untuk itu ???
setelah rasa sakit mendalam yang ku tanam di hatinya
aku memang makhluk paling bodoh di dunia ini
Seolah merasa pihak yang paling tersakiti setelah semua ini terjadi
ingin rasanya ku pecahkan cermin ini
Wajah buruk yang semakin mengiba-iba dengan air mata di pipinya
jalani saja harimu seperti hari-hari sebelum kalian bersama
memang mudah mengatakannya
sehingga aku pernah berikrar untuk tidak mengusik lagi kehidupannya
kita memang mantan kekasih tapi bukan mantan sahabat
berulang kali kata-kata itu dingiang-ngiangkannya
aku tau dia sangat merasa takut kehilangan sosok diriku
tapi ku kuatkan jua diri ini untuk pergi
bohong besar kalau aku memang benar-benar pergi
Paling tidak ku sempatkan diriku untuk menelpon nomornya dengan private number
apalagi ketika sms mu datang dengan air mata di ujung negeri sana
aku harus kuat dan siap mendengar berita malam itu
sms curhatan tentang masalahmu dengan pria beruntung itu
dua bulan sudah mereka menjalinnya
ku sembunyikan tangisku karna cemburuku yang telah menguasai otakku
ku semangati terus sampai dia terlelap
kulalui sendiri pergantian hari itu
kemana dirimu hari ini ???
aku begitu kehilangan sosok dirimu
mungkin hubungan mereka sudah membaik lagi
buktinya aku ditinggalkan sendiri malam ini
entah setan dari mana yang merasukiku
aku tak bisa lagi mengontrol kata-kata bernada emosi tingkat dewa itu
seakan lupa atau purak-purak lupa kalau dia hanya seorang wanita
kemana fikiran warasku ???
Sempat hubungan kami merenggang beberapa hari
tapi rasa rindu sialan ini membuatku berani untuk meng-aad kembali FBnya
senang rasanya ketika dia meng-confirm permintaan pertemananku itu
ku harap kami bisa mengulang lagi masa-masa indah tahun ke-dua perkuliahanku
FB ini lah yang mempertemukan kami
siang malam ku menantikan update berita tentang dirimu
ku obati sedikit rinduku dengan coment-coment dan jempol itu
tapi sekalinya kamu update status tentang rasa rindumu
aku hanya dapat menyeka air mata ini
aku tau rindu itu bukan milikku lagi
karna yang kamu rindukan adalah bau parfum pria itu
sebegitu tak berharga lagikah diriku ini di matamu ???
hingga aku tak mampu lagi hadirkan rasa rindu sepertinya
berulang kali ku coba sadarkan diriku
aku hanya masa lalu
dan masa lalu tak berhak ikut campur akan masa depan
bahkan haram hukumnya untuk cemburu
aku bukan siapa-siapa lagi sekarang
aku memang pantas menerima semua ini
akan tetapi sakit ini masih terasa jika tertusuk durinya
kulihat wajah kusam itu pada cermin persegi panjang setengah badan
aku semakin membenci bayangan semu pada cermin itu
seseorang yang membiarkan mawar merah itu berguguran
panas dingin seakan setengah bermimpi ketika melihat ada yang mendekatimu
tampar aku tampar aku sekuat hatimu
pastikan aku terbangun dari mimpiku ini
kenapa aku jadi tak rela seperti ini ???
ntah apa lagi gunanya diriku ini cemburu
apakah aku masih pantas untuk itu ???
setelah rasa sakit mendalam yang ku tanam di hatinya
aku memang makhluk paling bodoh di dunia ini
Seolah merasa pihak yang paling tersakiti setelah semua ini terjadi
ingin rasanya ku pecahkan cermin ini
Wajah buruk yang semakin mengiba-iba dengan air mata di pipinya
jalani saja harimu seperti hari-hari sebelum kalian bersama
memang mudah mengatakannya
sehingga aku pernah berikrar untuk tidak mengusik lagi kehidupannya
kita memang mantan kekasih tapi bukan mantan sahabat
berulang kali kata-kata itu dingiang-ngiangkannya
aku tau dia sangat merasa takut kehilangan sosok diriku
tapi ku kuatkan jua diri ini untuk pergi
bohong besar kalau aku memang benar-benar pergi
Paling tidak ku sempatkan diriku untuk menelpon nomornya dengan private number
apalagi ketika sms mu datang dengan air mata di ujung negeri sana
aku harus kuat dan siap mendengar berita malam itu
sms curhatan tentang masalahmu dengan pria beruntung itu
dua bulan sudah mereka menjalinnya
ku sembunyikan tangisku karna cemburuku yang telah menguasai otakku
ku semangati terus sampai dia terlelap
kulalui sendiri pergantian hari itu
kemana dirimu hari ini ???
aku begitu kehilangan sosok dirimu
mungkin hubungan mereka sudah membaik lagi
buktinya aku ditinggalkan sendiri malam ini
entah setan dari mana yang merasukiku
aku tak bisa lagi mengontrol kata-kata bernada emosi tingkat dewa itu
seakan lupa atau purak-purak lupa kalau dia hanya seorang wanita
kemana fikiran warasku ???
Sempat hubungan kami merenggang beberapa hari
tapi rasa rindu sialan ini membuatku berani untuk meng-aad kembali FBnya
senang rasanya ketika dia meng-confirm permintaan pertemananku itu
ku harap kami bisa mengulang lagi masa-masa indah tahun ke-dua perkuliahanku
FB ini lah yang mempertemukan kami
siang malam ku menantikan update berita tentang dirimu
ku obati sedikit rinduku dengan coment-coment dan jempol itu
tapi sekalinya kamu update status tentang rasa rindumu
aku hanya dapat menyeka air mata ini
aku tau rindu itu bukan milikku lagi
karna yang kamu rindukan adalah bau parfum pria itu
sebegitu tak berharga lagikah diriku ini di matamu ???
hingga aku tak mampu lagi hadirkan rasa rindu sepertinya
berulang kali ku coba sadarkan diriku
aku hanya masa lalu
dan masa lalu tak berhak ikut campur akan masa depan
bahkan haram hukumnya untuk cemburu
aku bukan siapa-siapa lagi sekarang
aku memang pantas menerima semua ini
tahankan sendiri rasa sakitmu
karena kamu bisa merasakan apa yang dirasakannya
mungkin sekarang aku bisa mengusir sepi dengan tulisan-tulisan ini
kenapa aku tidak mencoba ikut berbahagia ketika ia berbahagia
mungkin mawar-mawar akan bermekaran jika musim semi tiba
karena kamu bisa merasakan apa yang dirasakannya
mungkin sekarang aku bisa mengusir sepi dengan tulisan-tulisan ini
kenapa aku tidak mencoba ikut berbahagia ketika ia berbahagia
mungkin mawar-mawar akan bermekaran jika musim semi tiba
25 Juli 2011
Special for Boru Sihotang sian Sipirok
By : Razakiko Harkani Lubis
Special for Boru Sihotang sian Sipirok
By : Razakiko Harkani Lubis
0 komentar: