13 Juni 2012. Pada hari itu kami semua libur SNMPTN 2012 (11-13 Jun). Di hari liburan ketiga itu kami memutuskan untuk berkunjung ke Kota Berastagi, Sumatera Utara. Tujuan utama kami adalah Taman Lumbini di Desa Tongkoh. Setelah puas bermain disana, kami menyetop angkot sigantang sira. Kami berhenti di pajak (red. pasar) Berastagi. Pajak ini didominasi dengan toko souvenir khas Berastagi dan pastinya surga buah dan bunga. Berkeliling di pajak yang penuh warna-warni ini membuat kami tidak bosan. Iseng-iseng kami menanyai harga buah ke pedagang-pedagang di sana. Strawberry, berbagai jenis mangga, berbagai jenis jeruk, hingga perhatian kami tertuju pada satu buah yang asing bagi kami. Kasemek begitulah namanya.
Ini dia yang namanya buah kasemek. Pedagangnya bilang kalau buah ini adalah apelnya Berastagi. Wow aku dan kedua orang temanku belum pernah merasakan seperti apa rasanya buah ini. Pedagang itu membolehkan kami untuk mencoba buah yang satu ini. Diambilnya buah yang baru dan kemudian kulitnya dikupas setengahnya. Lalu buah itu disayat tiga dan ditawarkan kepada kami. Rasanya gurih, texturenya mirip dengan buah kedondong namun tanpa serat. Jika kita lihat kulitnya ditutupi oleh tepung berwarna putih, seperti ketimun dan labu. Ini merupakan buah langka (musiman) dan sangat baik dikonsumsi bagi penderita penyakit mag. Untuk menikmati buah ini kita cukup merogoh kocek Rp.20.000 per kilogramnya. Harga itu masih tergolong murah kata bapak. sebab kalau tidak musimnya dan ada orang yang mencari buah ini untuk isterinya yang tengah mengidam. Maka bisa saja harganya mencapai Rp.20.000 per bijinya. Kali ini kami cuman membeli setengah kilogram saja. Ada lima biji kasemek dengan berat 7 ons yang harus kami bayar seharga Rp. 10.000. Pedagang itu bilang memberikan harga special buat kami yang jauh-jauh datang dari Kota Medan.
rasanya gmna bangg ???